Sunday, January 31, 2016

analisis regresi berganda



BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Sebagian besar analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih variable. Bila hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematika, maka kita dapat menggunakannya untuk kepentingan peramalan. Sebagai misal kita memberikan test kepada mahasiswa baru untuk melihat keberhasilan mereka pada akhir perkuliahan.
Seberapa jauh peramalan itu dapat dipercaya, bergantung pada keeratan hubungan antara variable-variabel tersebut. Untuk lebih cepat memahami topik regresi ini, maka penguasaan materi pada pertemuan-pertemuan sebelumnya sangatlah diperlukan dan menjadi syarat mutlak.
Regresi berganda seringkali digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. Pada awalnya regresi berganda dikembangkan oleh ahli ekonometri untuk membantu meramalkan akibat dari aktivitas-aktivitas ekonomi pada berbagai segmen ekonomi. Misalnya laporan tentang peramalan masa depan perekonomian di jurnal-jurnal ekonomi (Business Week, Wal Street Journal, dll), yang didasarkan pada model-model ekonometrik dengan analisis berganda sebagai alatnya. Salah satu contoh penggunaan regresi berganda dibidang pertanian diantaranya ilmuwan pertanian menggunakan analisis regresi untuk menjajagi antara hasil pertanian (misal: produksi padi per hektar) dengan jenis pupuk yang digunakan, kuantitas pupuk yang diberikan, jumlah hari hujan, suhu, lama penyinaran matahari, dan infeksi serangga.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
Menurut Setyawan (2010), model regresi linier sederhana merupakan sebuah metode statistika untuk melakukan identifikasi pengaruh satu variabel (X) bebas terhadap 1 variabel terikat (Y). Konsep dasar regresi berkenaan dengan dan sebagai upaya menjawab pertanyaan seberapa besar pengaruh satu variabel X terhadap satu variabel Y. Variabel bebas dan terikat harus memiliki hubungan yang fungsional atas dasar logika, teori maupun dugaan terhadap observasi tertentu yang valid dijadikan sebagai acuan.
Analisis regresi merupakan bagian integral dalam peramalan. Maksud dari peramalan adalah berdasarkan data yang diolah dengan cara statistik yang kemudian menarik sebuah kesimpulan. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana suatu variabel berpengaruh pada variabel lainnya atau beberapa variabel lainnya (Sunyoto, 2007).
Menurut Kurniawan (2008) regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependen; respon; Y) dengan satu atau lebih variabel bebas (independen, prediktor, X). Apabila banyaknya variabel bebas hanya ada satu, disebut sebagai regresi linier sederhana, sedangkan apabila terdapat lebih dari 1 variabel bebas, disebut sebagai regresi linier berganda. Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi.
Menurut Hasan (2008), regresi merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk mengukur ada tidaknya korelasi antarvariabel. Istilah regresi yang berarti ramalan atau taksiran. Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi, karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop (tingkat perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Analisis regresi dapar meramal atau memperkirakan nilai variabel bebas lebih akurat. Regresi linier adalah regresi yang variabel bebasnya (variabel x) berpangkat paling tinggi satu. Regresi linier sederhana, yaitu regresi linier yang hanya melibatkan 2 variabel (variabel x dan y). Persamaan regresi linier dari X terhadap Y dirumuskan:
Y = a + bX
Menurut Nawari (2010), analisis regresi adalah suatu metode sederhana untuk melakukan investigasi tentang hubungan fungsional di antara beberapa variabel. Hubungan antara beberapa variabel tersebut diwujudkan dalam suatu model matematis. Model regresi, variabel dibedakan menjadi dua bagian, yaitu variabel respons (response) atau biasa juga disebut variabel bergantung (dependent variable) serta variabel explonary atau bisa juga disebut variabel penduga (predictor variable) atau disebut juga variabel bebas (independent variable). 
Istilah ‘regresi’ pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli yang bernama Fancis Galton pada tahun 1886. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependet variable), pada satu atau variabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkirakan ataupun meramalkan nilai-nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas (independent variable). Untuk mempelajari hubunganhubungan antara beberapa variabel, analisis regresi dapat dilihat dari dua bentuk yaitu:
  • Analisis Regresi Sederhana (Simple Regression)
  • Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression)

Menurut Abdul Halim (2005:42) Asset Growth adalah perubahan (tingkat pertumbuhan) tahunan dari Total Aktiva.
Menurut Dahlan (2008) Asset Growth adalah pertumbuhan total aktiva lancar yang ditambah dengan pertumbuhan total aktiva tidak lancar. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal).
Pengertian asset growth menurut Abdul Halim (2005:42) adalah sebagai berikut: “Asset growth adalah perubahan (tingkat pertumbuhan) tahunan dari total aktiva”.
Pengertian aktiva menurut Mahmud M Hanafi (2003:24) adalah sebagai berikut: “Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diraih oleh perusahaan”.



















BAB III
METODE PENELITIAN
           
Metode Penelitian Yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan metode ENTER. Regersi berganda digunakan untuk memprediksi pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap atu variabel terikat.
            Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
  • Uji satatistik F
Dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan(bersama-sama) terhadap variabel dependen
  • Uji satatistik t
Dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan(bersama-sama) terhadap variabel dependen. Uji statistik t berutjuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak.
  • Uji normalitas
Unutk menguji apakah dalam model regresi,variabel pengganggu atau residual memilki distribusi normal atau tidak. Jika variabel residual tersebut memiliki distribusi tidak normal maka hasil uji akan bias.



BAB IV
HASIL PENELITIAN

Variables Entered/Removeda
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
rasio biaya tenaga kerja terhadap modal inti, rasio biaya tenaga kerja terhadap biaya operasionalb
.
Enter
a. Dependent Variable: asset growth
b. All requested variables entered.
Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,…Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00     -   0,199     = sangat rendah
0,20     -   0,399     = rendah
0,40     -   0,599     = sedang
0,60     -   0,799     = kuat
0,80     -   1,000     = sangat kuat

Dari hasil analisis regresi, lihat pada output moddel summary dan disajikan sebagai berikut:

Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,462a
,213
,138
7,20068
a. Predictors: (Constant), rasio biaya tenaga kerja terhadap modal inti, rasio biaya tenaga kerja terhadap biaya operasional
b. Dependent Variable: asset growth

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,462. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara biaya tenaga kerja terhadap modal inti dan rasio biaya tenaga kerja terhadap biaya operasional terhadap asset growth (pertumuhan aset).
   Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,213 atau (21,3%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (BTK OPERASIONAL dan BTK MODAL INTI) terhadap variabel dependen (ASSET GROWTH) sebesar 21,3%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (BTK OPERASIONAL dan BTK MODAL INTI) mampu menjelaskan sebesar 21,3% variasi variabel dependen (ASSET GROWTH). Sedangkan sisanya sebesar 78,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif. Menurut Santoso (2001) bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.
Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi di dapat nilai 7,20068 hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi ASSET GROWTH sebesar 7,20068. Sebagai pedoman jika Standard error of the estimate kurang dari standar deviasi Y, maka model regresi semakin baik dalam memprediksi nilai Y.

ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
295,057
2
147,528
2,845
,081b
Residual
1088,845
21
51,850


Total
1383,902
23



a. Dependent Variable: asset growth
b. Predictors: (Constant), rasio biaya tenaga kerja terhadap modal inti, rasio biaya tenaga kerja terhadap biaya operasional
Uji F’ menunjukan  bahwa nilai Fhitung sebesar 2,845 dengan tingkat (sig) 0.081 atau dapat nilai signifikansi 0.081  lebih besar dari nilai probabilitas 0.005.“Hal tersebut membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara biaya tenaga kerja(modal inti) dan biaya tenaga kerja(biaya operasional) terhadap asset growth atau Secara Simultan (bersama-sama) biaya tenaga kerja(modal inti) dan biaya tenaga kerja(biaya operasional)  tidak signifikan terhadap ROA”
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-7,389
11,487

-,643
,527
rasio biaya tenaga kerja terhadap biaya operasional
,661
,423
,318
1,561
,133
rasio biaya tenaga kerja terhadap modal inti
-,361
,164
-,449
-2,201
,039
a. Dependent Variable: asset growth
Uji statistik t-test (PARSIAL) menunjukan:
  1. Pengaruh biaya tenaga kerja(modal inti) (ϰ1) terhadap asset growth (Y)
biaya tenaga kerja(modal inti) memiliki nilai signifikansi (Sig.) 0.039 pada tabel Coefficientsa dengan nilai α(derajat signifkansi) 0.05 artinya 0,039>0.05 atau tidak Terdapat pengaruh yang signifikan biaya tenaga kerja(modal inti) terhadap variabel asset growth.
  1. Pengaruh biaya tenaga kerja(biaya operasional) (ϰ2) terhadap ROA (Y)
dan biaya tenaga kerja(biaya operasional) memiliki nilai signifkansi (Sig,) 0.133 dengan nilai α(derajat signifkansi) 0.05 artinya 0.133>0.05 atau tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara dan biaya tenaga kerja(biaya operasional) terhadap asset growth.
Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil uji Regresi Linear berganda menunjukan bahwa
  1. Nilai (constant) menunjukan nilai sebesar -7,389 artinya jika nilai variabel independent (bebas) nol maka nilai varibel dependen (terikat) sebesar -7,389 dalam hal ini jika Rasio biaya tenaga kerja(modal inti) dan biaya tenaga kerja(biaya operasional) bernilai 0,00 (nol) maka rasio asset growth akan menurun sebesar 7% (pembulatan)
  2. Nilai variabel biaya tenaga kerja(biaya operasional) menunjukan 0,318 artinya setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel biaya tenaga kerja(biaya operasional) dalam hal ini meningkatkan 1% Rasio biaya tenaga kerja(biaya operasional) akan menaikkan nilai variabel Y (Rasio asset growth) sebesar 0,318%
  3. Nilai varibel biaya tenaga kerja(modal inti) menunjukan -0,449yang berarti setiap kenaikan 1(satu) nilai pada variabel biaya tenaga kerja(modal inti) akan menurunkan nilai variabel Y, dalam hal ini setiap meningkatnya 1% Rasio biaya tenaga kerja(modal inti) akan menurunkan asset growth sebesar 0.449%

Residuals Statisticsa

Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
-2,6626
11,3538
4,5250
3,58170
24
Std. Predicted Value
-2,007
1,907
,000
1,000
24
Standard Error of Predicted Value
1,523
3,745
2,464
,653
24
Adjusted Predicted Value
-1,6514
12,4645
4,5437
3,76235
24
Residual
-14,20355
16,89066
,00000
6,88049
24
Std. Residual
-1,973
2,346
,000
,956
24
Stud. Residual
-2,021
2,603
-,001
1,024
24
Deleted Residual
-14,91597
20,79706
-,01878
7,92388
24
Stud. Deleted Residual
-2,198
3,086
,007
1,101
24
Mahal. Distance
,070
5,264
1,917
1,489
24
Cook's Distance
,000
,522
,052
,106
24
Centered Leverage Value
,003
,229
,083
,065
24
a. Dependent Variable: asset growth


Charts




















Sebaran titik-titik dari gambar Normal P-P Plot di atas relatif mendekati garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa (data) residual terdistribusi normal. Hasil ini sejalan dengan asumsi klasik dari regresi linier dengan pendekatan OLS.






Dari gambar di atas terlihat bahwa sebaran titik tidak membentuk suatu pola/alur tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homoskedastisitas. Asumsi klasik tentang heteroskedastisitas dalam model ini terpenuhi, yaitu terbebas dari heteroskedastisitas.


BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain.
Regresi linier bertujuan mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Dua variabel ini dibedakan menjadi variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y).
Persamaan regresi adalah persamaan matematika yang dapat digunakan untuk meramalkan nilai-nilai variable tidak bebas (dependent) dari nilai-nilai variable bebas (independent).
Analisis regresi merupakan studi dalam menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variable) dengan satu peubah tak bebas (dependent variable) dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau meramalkan nilai peubah tak bebas didasarkan pada nilai peubah bebas yang diketahui.
Persamaan regresi berganda adalah persamaan matematika yang dapat digunakan untuk meramalkan nilai-nilai variable tidak bebas (dependent) dari nilai-nilai variable bebas (independent). Dalam hal ini pendugaan atau peramalan nilai variabel tak bebas Y berdasarkan hasil pengukuran pada beberapa variabel bebas X1, X2,…, Xr.
B.     SARAN



DAFTAR PUSTAKA